Motor-motor Penjaga Makam

Posted by Sangat Unik

MEREKA seakan tak pernah letih. Terik matahari menjadi teman. Walau, sesekali berlindung di balik rerimbunan daun pohon menghindar dari teriknya. Mereka menunggangi kuda besi berkeliling areal tempat pemakaman umum (TPU).
Sepeda motor menjadi alat untuk mengambil air dari sungai. Walau ada alat pemompa air untuk menyedot dari sungai, tetap saja, air-air itu harus diangkut dengan alat lain. Pilihannya adalah ember atau tong plastik. Ember-ember itu diikat di sepeda motor, dibawa ke makam yang dirawat. Air untuk menyiram rerumputan makam agar tetap subur, hijau, dan teduh dipandang mata.
”Airnya diambil dari sungai, dari sana kita angkut pakai motor,” ujar Warian, seorang penjaga makam di TPU Pondok Ranggon, Jakarta Timur, saat berbincang dengan saya, Sabtu (30/7/2011).
Warian dan ratusan pria lainnya adalah penjaga atau perawat makam. Mereka bukan karyawan pemerintah daerah (pemda). Mereka adalah warga sekitar yang mencari sesuap nasi dengan menawarkan jasa perawatan makam. ”Kadang saya juga diminta menggali makam,” kata dia.
Soal urusan tarif merawat makam, tergantung negosiasi keluarga yang makamnya hendak dijaga. ”Ada yang ngasih Rp 50 ribu per bulan saya terima,” kata pria beranak satu yang tinggal di dekat kawasan TPU.
Setiap orang penjaga makam tersebut memiliki jumlah ’klien’ yang berbeda-beda. Satu orang bisa menjaga belasan, puluhan, bahkan ada yang seratusan. ”Kalau saya menjaga 30 makam,” ujar pria yang sudah enam tahun menekuni pekerjaannya itu.
Ya. Para penjaga makam tersebut turut andil membuat areal TPU menjadi lebih sedap dipandang mata. Rumput-rumput menghijau dan makam menjadi bersih. Berbekal sepeda motor untuk mengangkut air yang dipakai untuk merawat makam. Ada yang memakai sepeda motor bebek, motor sport, bahkan ada yang memakai sepeda.

source: http://edorusyanto.wordpress.com/2011/07/31/motor-motor-penjaga-makam/